BAHASA KASIH

Anak-anak akan menuju kemana ada kegembiraan.Tetapi mereka akan tinggal dimana ada kasih.

Di tahun 1924, seorang Pedayung paling hebat Amerika Bill Havens, diperkirakan akan memenangkan -mungkin tiga medali emas- pada pertandingan Olimpiade di Paris.Namun beberapa bulan sebelum Olimpiade diadakan , ia memutuskan meninggalkan olah raga itu, karena ia sangat sadar betapa pentingnya ia mendampingi istrinya yang akan melahirkan anak pertama mereka.

Pada tahun 1952, Ia mendapat telegram dari putranya,Frank, yang baru saja memenangkan medali emas, dalam final kano 10.000meter di Olimpiade Helsinky Finlandia.Katanya, ” Ayah…terimakasih telah menunggui kelahiran saya.Saya akan pulang membawa medali emas yang seharusnya ayah yang menangkan. Anakmu tersayang , Frank “. Bill Havens tahu bahwa ia telah mengambil keputusan yang tepat.

Salah satu ironi kehidupan dalam keluarga saat ini adalah membuat pilihan , prioritas.Banyak para Bapak, wanita karir, bekerja sekuat tenaga tanpa kenal waktu demi memberikan hal baik , demi kesejahteraan, jabatan, kekuasaan untuk keluarga tercinta. Di lain pihak perhatian untuk keluarga , suami ,istri , anak menjadi berkurang. Hubungan semakin renggang dan dingin.Yang penting asal rumah sudah oke,anak baik-baik ,uang jajan lancar, uang dapur sebulan cukup, ketemu lengkap malam hari saat tidur ,…..cukup.

Tetapi, penelitian menunjukan bahwa kalau disuruh memilih , anak-anak lebih memilih WAKTU DAN KEHADIRAN orang tua mereka.

Sebuah keluarga yang sehat, sungguh tepat menerapkan LIMA BAHASA KASIH untuk keluarganya.

1.PUJIAN , memberi hadiah ,sangat penting untuk seseorang belajar Menghargai. Sehingga muncul kepercayaan diri serta terbangun semangat dan kemampuan menghargai orang lain dan menghargai diri nya sendiri.Sehingga dia tahu bahwa dia dikasihi.

2.WAKTU YANG BERKUALITAS.Keluarga sangat membutuhkan berbagi cerita, bermain bersama, mendengarkan…,dan berpartisipasi untuk hal yang disukai dan diminati.

3. SENTUHAN FISIK. Sebagai bahasa tubuh yang menunjukan cinta dan kasih sampai menyentuh kelubuk hati terdalam, dengan cara menyentuh bahu, menatap mata, nada suara mesra bersahabat, pegang tangan dan memeluk dengan erat untuk beberapa saat….bukan hanya basa basi.

4.MELAYANI. Sebagai bahasa cinta memberikan dan menyiapkan apa yang dibutuhkan dengan senang hati. Dengan kemampuan hikmat membagi tugas dan pekerjaan sehingga ringan dan hati tetap gembira karena dikerjakan semua dengan sepenuh hati.

5.PENEGASAN. Dalam memberikan dukungan dan dorongan di saat memerlukan semangat serta kehadiran pada saat yang tepat kita dibutuhkan.

Kekayaan cinta kasih adalah benih firman tuhan yang ditaburkan didalam rumah tangga.

KEHADIRAN DAN KEHANGATAN ANDA menyampaikan lebih dari ribuan hadiah….. jadi wahai para orang tua ……Mandikanlah keluargamu dengan kasih sejati dan aturlah prioritas anda dengan baik. Maka keluargamu akan menemukan kebahagiaan dirumah mu……Kasih orang tua yang tulus itulah yang terus diingat anak-anaknya setelah mereka dewasa.

Disaat orangtua mereka sudah jompo , maka anak-anaknya tetap setia dan mencintai dan merawat mereka, ..karena CINTA DAN BAHASA KASIH itu telah terukir dan tertanam dengan kuat dalam hati mereka.Itulah BUAH yang diterima anak , karena disaat kecil dia telah mendapatkan HAK dan PERLINDUNGAN nya dari orang tua yang mengasuh dengan cara yang benar , yang harus dia dapatkan dari orang tuanya..

Namun sebaliknya kalau orang tua lengah mengasihi anak ,cuek, kasar, sembarangan, anak hidup dalam ketakutan, merasa hampa disaat kecilnya , maka yang dikenang mereka setelah dewasa adalah semua ketidak adilan itu. Jangan heran kalau orang tuanya sudah tua dan jompo , mereka tidak mengurus, cuek, memarahi, tidak ada rasa hormat dan kasih …… dan orang tua akan hidup dalam penderitaan dan uraian air mata.

Buah Kasih itu harus bersemai dan tumbuh dalam hati anak-anak.

Disaat dunia yang penuh dengan tuntutan hidup yang tinggi, dan kesibukan yang tiada habis ….. , maka mari kita orang tua ….terus menabur BENIH KASIH kedalam hati anak.

Ibu linda

Sumber : Zig Ziglar

0 komentar:

Posting Komentar