DIKIRA HANTU

Pengalaman ini terjadi sewaktu kami tinggal di Rumah Dinas Pembantu Bupati di Kasongan tahun 1984. Pada saat itu namanya masih Wilayah Pembantu Bupati Katingan. Kasongan diucapkan ” Kasungan ” , biasa kan dialek Dayak ” O” itu diucapkan “U”. Penduduknya sedikit, dimalam hari gelap dan sepi.

Setiap Sore menjelang malam saya dan suami, menunggu matahari terbenam….duduk berdua di teras depan rumah sambil mendengarkan siaran rohani radio Guam dari Pasific. Matahari semakin masuk ke haribaanya…. maka mulailah berdatangan tamu tidak diundang….. yaitu nyamuk-nyamuk nakal, bukan nyamuk pers. Beterbangan kunang-kunang berkelapkelip… dan suara jangkrik… krik krik.

Suatu hari suami pergi dinas kedaerah, dirumah tinggal saya berdua keponakan. Rumah sebesar itu , skaligus difungsikan untuk Gedung Pertemuan dipakai untuk acara resmi ,….di malam hari samaskali tidak membuat saya takut. Sering se kali setiap magrip saat saya memasak didapur… ada bunyi KETUKAN di pintu depan berkali-kali. Saya datangi kedepan, tetapi tidak ada orang .Bolak balik berkali-kali kedepan rumah, nengok kesamping juga tidak ada orang. .”oh itu mungkin hanya suara papan yang berderik mengkerut karena hari mulai malam. Setelah panas seharian. ” Dan saya sudah terbiasa mendengar… sehingga setiap ada suara aneh setiap magrib saya cuekin aja.

Karena di komplek pemda di Katunen itu banyak penduduk yang belum punya TV, dan listrik pemda hanya mulai jam 18 .00 sampai jam 6 pagi, maka hampir setiap malam di teras samping ada berkumpul beberapa anak muda ikut nimbrung nonton bersama….. walaupun….. TV nya sering kabur dan …..banyak hujan.

Kira-kira jam 20.00 terdengar bunyi yang sangat nyaring…..seperti suara teriakan dikamar depan ruang tamu. Kami saling berpandangan ,….. terdiam. Anak2 muda mulai bergeser duduk merapat. Seorang bapak tua pakai sarung, agak ragu….. mengambil senter….. hanya melihat celengak celenguk, dari jauh tapi tidak berani maju keruang depan. . Semua tegang dan ketakutan…… membayang kan hantu bermata merah menyala. maklum Kasungan masih hutan belantara.

Setelah beberapa saat tidak ada satupun dari antara pemuda yang berani maju..akhirnya karena saya pemilik rumah yang sudah hapal dengan situasi rumah, mengambil senter dari tangan si bapak ,dalam kegelapan maju….. pela-pelan mengendap.. ..jangan sampai suara kaki saya terdengar oleh si hantu. Semakin dekat… terus…dekat …. dengan cepat saya tembak dengan cahaya senter… …kearah suara ,penasaran dengan hantu itu.Wuhhhhhh….. kurang asammmm….. ternyata hanya seekor KROTOT besaar berwarna hitam, dengan mata melotot ….he,…he….krotot adalah sejenis belalang , yang muncul hanya dimalam hari, sering dimakan dengan digoreng atau dibakar sama anak-anak. Namun saya baru melihat jenis krotot sebesar itu.Suaranya besar memang sangat menakutkan.

Legalah semuanya… dan ….kembali kami nonton TV berhujan dilanjutkan sambil semua cekikikan .Didesa memang kita harus jadi seorang pemberani, pakai akal sehingga mandiri dan tidak mudah percaya tahyul.

Sekarang Kasungan sudah jadi kota .. mungkin krotot nya sudah semakin jauh kedalam hutan. Padahal kadang-kadang saya masih merindukan suasana hutan dengan suara bermacam-macam binatang hutan yang unik .

0 komentar:

Posting Komentar