Galeri Kebaya




Gallery

Peresmian Seminar Tata Rias dan Busana Pengantin Dayak Kalteng th 1996, sebagai sejarah Peranan Perempuan. .








Me
lestarikan Acara Adat Pakaja Manantu , Penyambutan oleh Simbun Umbun dan Ngambun Hawun





Kujungan ex Ketua PKK pusat ke sanggar Lamiang th 2005






menerima PENGHARGAAN dari DIRJEN DIKLUSEMAS MENDIKNAS TH 2006 DI BALI, sebagai NARA SUMBER /PENGGALI PENGANTIN DAYAK



SUNGAI DAN JEMBATAN SALA KASONGAN

Sungai SALA Kasongan di tengah malam.

Di Tahun 1983, Kota kecil Kasongan masih berpenduduk sekitar 2000 jiwa. Siang hari sepi, sore lumayan ramai, malam kembali sepi.Yang lumayan ramai hanya komplek sekolah . Kalau kami mau bolak balik ke Palangkaraya , kami turun di Batang Paman Dimel naik perahu kelotok menyeberang sungai Katingan. Perahu tidak memakai tutup, jadi angin semilir sejuk menerpa wajah dan ……. Gemercik air yang dingin dengan aroma hutan yang khas dan suasana pedesaan membuat hati ku merasa damai dan terbuai dalam letupan suara mesin kelotok .

Sulit ku lupakan . tok..tok..tok…ko…tok…. terus perahu melaju menuju sungai SALA, masuk…. disitu sungai kecil meliuk-liuk diantara pohon besar , agak gelap…kemudian keluar dan berhenti di Jembatan SALA.

Ada cerita lucu, pada saat jalan Palangkaraya Kasongan sudah tembus walaupun masih berbatu-batu besar karena masih pengerasan jalan , tidak mengendurkan semangat para pegawai dan masyarakat bolak balik ke Palangkaraya walaupun di malam hari. Suatu saat tepat jam 24.00 tengah malam seorang bapak sampai di sungai Sala dari Palangkaraya .Jembatan Sala saat itu masih terdiri dari pohon/batang bulat yang besar-besar, sehingga kalau air dalam dan banjir maka pohon/batang naik keatas dan posisi jembatan berobah……Nah si bapak mambawa sayur sop-sopan , kentang , wortel ,dalam kantongan kresek.

Pada saat posisi motor ditengah, maka ban motor masuk kesela-sela batang pohon .Si bapak mengangkat ban belakang terus ban depan jatuh, di angkat ban depan ban belakang jatuh , terus menerus begitu beberapa lama.

Pada saat si Bapak kecapean , udara dingin tengah malam semakin menusuk , ribut bunyi burung hantu , dia duduk didepan motor yang masih lengket disela batang, dia kaget………”Wahhh ..kok kentang ku habis, wah jangan-jangan diambil hantu …” semua kresek sudah kempis , ngak ada isinya ……hiiii …..kontan merinding bulu kuduk , karena disitu juga kadang-kadang angker .

Akhirnya dicoba lagi …. Bisaaaa!!! …….si bapak ngebut terus ke Kasongan takut dikejar hantu yang makan kentang.

Ehh…. Pagi nya beliau balik lagi kesana ……melihat bekas kejadian semalam. Si bapak celingak celinguk , terus lihat kebawah………”Ohhh..!!…..ternyata kentang nya bertebaran dibawah air kelihatan dari atas. Bukan dimakan hantu .

Dari CERITA ini penulis mengambil pelajaran , bahwa disaat kita sendiri, tengah malam, suasana sunyi terasa mencekam, pikiran kita bisa menjadi tidak jernih, takut padahal tidak ada apa-apa.Kita harus menjadi orang yang pemberani dan sebaiknya bepergian ditempat sunyi angker tengah malam lebih baik kalau membawa teman.Siapa tahu ada bahaya lain .Terutama kalau bepergian pakai motor.

Kalau membawa barang jarak jauh sebaiknya pakai Tas atau keranjang bukan kresek, karena gampang sobek.

DAFTAR MENU MASAKAN DAYAK UNTUK PENGINAN SIMPAN / TUMPENG

A. SAYUR.
1. JUHU UMBUT ENYUH. ( SEMACAM LODEH ).
2. JUHU SINGKAH UWEI.DAN SINGKAH IRIT .
3. JUHU TANTIMUN
4. JUHU TEPEN DAWEN JAWAU (SEMACAM LODEH DAUN SINGKONG DENGAN JAMUR KUPING.)
5. JUHU KANTA PISANG.
6 JUHU PUCUK RABUNG.
7. SAYUR BENING TEKEN PAREI.
8. JUHU BAKUNG,
9 JUHU RIMBANG,
10. JUHU DAWEN TAYA

9. SOTO MANGGALA
10. BOTOK DAWEN MENGKUDU
B. TUMISAN SAYUR.
TUMIS REBUNG MUDA. – TUMIS PARIA DAN TEMPUYAK. ACAR KUNING UMBUT KELAPA .- TUMIS KELAKAI. – TUMIS KULAT BENTILUNG. – TUMIS KULAT BITAK. – SAMBAL GORENG KACANG PUTIH ( KACANG TOLO ).
C. LALUNTUHAN / LALAPAN.
– RIMBANG BULU ATAU TERUNG ASAM , LEMPAMG TIKUS,DAUN PEPAYA, TERUNG , TIMUN, TOMAT, JAGUNG MUDA, DAUN SINGKONG, KACANG PANJANG, PARIA, KRAWILA .
D. SAMBAL DAN KANDAS.
– SAMBAL MANGGA, SAMBAL TERUNG ASAM, SAMBAL BARANIA, SAMBAL UDANG , SAMBAL SARAI DAN SAMBAL BAWANG SUNA, SAMBAL NENAS. – KANDAS SARAI, KANDAS KANTA PISANG , KANDAS SULUH HENDA, KANDAS POTOK , KANDAS BATANG PISANG MANGUR.
E. MASAKAN IKAN. DAN DAGING. -
IKAN GORENG SALUANG, DADAR TELOR BUNYAT BEHAU. – UNDANG SANGGING, UNDANG GORENG, UNDANG LUNTUH. – TANAK LAUK, PAIS LAUK, PANGGANG KALUK. – SAMBAL BUBUK IKAN ( ABON IKAN ), SAMBAL HORENG IKAN ASIN – MASAK MERAH DAGING SAPI, OPOR DAGING. – AYAM PANGGANG, OPOR AYAM,. – HATI AYAM BAKAR., HATI AYAM REBUS. – IKAN ASIN LAIS, IKAN ASIN TELANG, IKAN ASIN GABUS Catatan : Perbedaan Opor dan Masak Merah Dayak dan sambal Goreng Kacang Tolo ( kacang putih) dengan Opor dan Rendang Jawa adalah ada tambahan sambal Lamak yaitu Kelapa parut yang digonseng sampai berwarna coklat terus di giling halus sampai keluar minyak. Tidak memakai jintan .
F. PELENGKAP.
KRUPUK IKAN SUKAMARA DAN KRUPUK UDANG SAMPIT.
G. DILENGKAPI NASI YANG DICETAK PADA BULUH BAMBU BERBENTUK BULAT PANJANG.
Nasi dicetak pada buluh bambu , mengingat kalau kita ke desa-desa selalu para tamu Terhormat akan disambut dengan Pantan secara adat ( semacam pengahalang dari kayu dan bambu ) di sana digantung bermacam=macam buah , dan makanan nasi dan ayam .Makanan dan nasi di simpan di bambu dan bersamaan dengan nasi lemang, lengkap dengan ayam dan hati ayam bakar. Menu ini disusun dan dinamakan PANGINAN SUKUP SIMPAN atau Tumpeng . Oleh Ibu Linda selaku PKK Kota Palangkaraya, SMK-3 , diperkenalkan kepada masyrakat dan diangkat tahun 1995 melewati sarasehan dengan para tetua , demang, dan dinas pariwisata, di Palangkaraya , di rumah Jabatan Walikota. Di tampilkan pertama kali dirumah Jabatan Gubernur saat Upacara Pakaja Manantu bapak mantan Gubernur Warsito Rasman. Semoga para istri pimpinan kepala Daerah di Kalteng terus memperkenalkan tumpeng Kalteng ini dengan nama Panginan Sukup Simpan. Panginan Sukup Simpan mempunyai arti Makanan lengkap yang disajikan dengan nilai gizi yang seimbang. Terimakasih. Palangkaraya tanggal 19 Febuari 2009.

ABON IKAN GABUS

ABON IKAN GABUS.

Bahan : – Ikan gabus 1 kg
- Santan dari i buah kelapa secukupnya

Bumbu : – Lengkuas ( laos), serai, ketumbar, kunyit.
- Daun salam, kemiri.
- Bawang putih, bawang merah, garam, gula pasir secukupnya..
Cara membuat :

- Ikan dibersihkan, dipotong tiga bagian lalu direbus sampai matang.
- Semua bumbu diulek halus , kecuali daun salam.

- Siapkan wajan untuk memindahkan ikan dari tempat merebus, untuk memudahkan mengaduk.

- Masukkan santan , bumbu-bumbu, sekaligus kedalam tempat rebusan ikan aduk-aduk terus sampai agak kering.
- Setelah setengah kering , api dikecilkan .
- Ikan tidak boleh berhenti diaduk, sampai berwarna kuning kecoklatan.
- Abon sudah siap untuk di ma kan .

- Abon atau disebut juga sambal bubuk ikan , sangat enak dimakan untuk sarapan pagi.

- Masukkan ke dalam wadah stoples , agar tidak cepat rusak.

NAMA-NAMA YANG MANIS ORANG DAYAK NGAJU

NAMA -NAMA ORANG DAYAK NGAJU .
PEREMPUAN :

ASIE , AMBON , BUNGAS , BUNGEH , BAWIN ,

ENON , JENTA , HAWON , HARUM, HANYAM ,

KALAWA , KAMBANG, LAMIANG, MANYANG ,MANTOH

NYELONG,PARIS , PUMPONG RIMPONG, RIMBUN

SIWOH SINDAI , SIMPON , SARITA , SALLIE ,

SULLI TIMPONG , TINDOH . ……

LAKI-LAKI :

AMPONG , BINTI , DEHEN , DJATTA ,EKOT

HANYI , LABIH ,NANJAN , MANTIKEI ,MENTENG

MAMUT , MANTIR , RUMBUN , PUROK ,SIPET ,

SIMPEI , SEGAH , SALOH , SELONG ,

TERAS , SIMBUN , SADURI , SANGKURUN ,

SALUNDIK , SALAMPAK , SAHAWONG , TINGKES :

TALADJAN , DURING , SULI, TUMON ,…..

BAHASA GAUL DAN PELESTARIAN BAHASA DAYAK NGAJU.

BAHASA MENUNJUKKAN BANGSA , itulah bunyi sebuah ungkapan.

Sebagai seorang awam yang tidak ahli dalam bahasa, tetapi sangat prihatin melihat kenyataan bahwa generasi muda Kalimantan Tengah sudah banyak yang melupakan bahasa ibu mereka sendiri, seperti Bahasa Ngaju, Maanyan, Kedorih, Lamandau,dll, khususnya bahasa Ngaju yang umum dipakai sehari-hari.Bahasa Ngaju hanya dipakai oleh orang tua dan nenek, kecuali dipedesaan masih ada kaum muda yang berbahasa Ngaju.

Penulis sangat merindukan kembali mendengar bahasa -bahasa yang sangat unik tersebut. Tahun 2006 saat di Barito Timur, dalam perjalanan lewat darat sengaja singgah di Pasar tradisional, berjejal di pasar sayur dan pasar ikan …. Hanya demi mau mendengar penduduk local berbicara bahasa Maanyan dan Kalua….. namun penulis kecewa…… yang penulis dengar lagi-lagi bahasa Banjar.

Tahun 2007 saat penulis Ke Kasongan Kabupaten Katingan, penulis sengaja jalan-jalan ke Pelabuhan sungai, disitu banyak orang berkumpul menunggu klotok( kendaraan air untuk berangkat ke Tumbang Samba dan TumbangLahang. Saya mendengar mereka bicara pakai bahasa Katingan yang merdu ….saya lega . Kerinduan terobati walau hanya sebentar berbincang dengan mereka. Kunjungan ke Kabupaten Lamandau juga penulis masih menemukan bahasa lamandau walaupun banyak yang memakai bahasa Indonesia gaul.

Kurang lebih Lima belas tahun terakhir ini semakin luas dan sangat digemari oleh generasi muda di Kalimantan Tengah , yang namanya Bahasa gaul . Bahasa gaul seolah-olah sudah menjadi bahasa Indonesia formal. Dimana saja, kapan saja, bahasa gaul menjadi trend anak muda.Media TV sangat ampuh menyebarkan bahasa-bahasa prokem tersebut yang lama kelamaan menjadi bahasa Indonesia karena dipakai juga disemua pertemuan. Kecuali forum acara resmi kenegaraan.

Bahkan para pendidik , penceramah, Pejabat, juga sering tidak sadar menyelipkan bahasa Betawi dan bahasa gaul pada saat mengajar , memberi ceramah atau dialog dalam suatu forum resmi, misalnya seperti kata “ …gitu loh ….”, ….bareng…., elo, sih…,.dong….,deh…,cuek,…emang gue pikirin…..Seolah-olah kurang pas kalau tidak memakai gaul. Mungkin dianggap “ nggak gaul “, nggak keren “,dll

Disaat yang sama Bahasa Dayak khususnya Bahasa Dayak Ngaju yang dulu sangat umum dipakai, mulai ditinggal ,tidak dipakai, tidak dikenal , oleh generasi muda Dayak khususnya dan orang Kalimantan Tengah umumnya. Kebanyakan generasi muda Dayak lebih fasih berbahasa Indonesia gaul dean bahasa Banjar daripada bahasa Dayak. Padahal didalam pergaulan dan bermasyarakat , seseorang dikenal dari bahasanya , dari logat dia berbicara , sehingga kita bisa tahu darimana dia berasal.

Sampai tahun 1970 bahasa Ngaju masih terdengar sebagai bahasa sehari-hari dipakai di rumah , di pasar, di tempat pertemuan, di tempat ibadah, di sekolah, di kampus, di kantor, di tempat pesta ,dimanapun baik itu pertemuan kaum muda ataupun kaum tua. Saat itu Nuansa Dayak terasa sangat kental di Kalimantan Tengah sehingga para pendatang dengan cepat bisa berbahasa Ngaju karena kaum muda memakai bahasa Ngaju untuk percakapan sehari-hari.

Sejak masuknya Televisi ke Kalimantan Tengah tahun 1980 ,… surat kabar, macam-macam majalah remaja, dan hubungan tranportasi pesawat lancar ke pulau Jawa.

Sejak itulah kebanyakan keluarga Dayak mengajar anak berbahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari .

Tidak heran akhirnya bahasa Ngaju, mulai terlupakan , tidak lagi digemari dan parahnya dianggap kuno dan kampungan.

Tidak hanya bahasa nya, dialegnya pun …. Kalau berbicara indonesia masih ada dialeg logat Ngaju maka , yang berbicara akan diolok dan ditertawakan , akhirnya sebisa-bisanya logat Ngaju itu tidak terdengar sedikitpun oleh si pemakainya saat berbicara..

Bahasa menunjuk Bangsa.

Siapa yang tidak bangga kalau bangsa lain , suku lain dengan fasih memakai bahasa Dayak Ngaju, paling tidak orang mengerti secara pasif. Saat berbicara orang langsung tahu seperti apa logat bahasa Dayak dan langsung tahu bahwa dia berasal dari Kalimatan tanah dayak .Misalnya seperti orang sudah sangat akrab dengan logat Batak, Bali, Padang, Ambon, Jawa, Manado…dan seharusnya juga Dayak juga demikian , bisa dikenal secara nasional .

Sudah saatnya bahasa Ngaju kembali lagi di bahasakan dalam setiap rumah tangga di Kalimantan Tengah.

Khususnya pada keluarga muda yang masih mempunyai anak kecil usia Emas 1-12 tahun, agar mereka menanamkan , memakai dan mengajarkan sekaligus bahasa Dayak,Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan bahasa Inggris kepada anak, karena usia tsb anak cepat mengerti,serta untuk lebih mencintai bahasa ibu.

Daripada uang dibelanjakan untuk makanan yang kurang perlu, mainan mahal yang lama kelamaan anak bosan , dan bisa rusak , lebih baik uang digunakan untuk belajar bahasa asing juga. Karena pada masa globalisasi ini penguasaan bahasa asing sangat diperlukan dengan tidak melupakan bahasa ibu sebagai identitas diri.

Untuk mempercepat pelestarian kembali maka instansi yang paling berkompeten melaksanakan adalah Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Kalimantan tengah yang saat ini dijabat oleh Bapak Drs Hardi Rampay. Beliau sangat gencar ,peduli dan memperhatikan akan perkembangan Budaya Kalimantan tengah khususnya pendidikan Wajar 9 tahun

Adanya Program ini menunjang program Gubernur Kalimantan Tengah MAMANGUN DAN MAHAGA LEWU

Dengan program Muatan lokal telah ada diterbitkan dan dicetak buku paket Upon Ajar Basa Dayak Ngaju dikarang oleh Hanna Pertiwi Spd cs , Kamus Bahasa Dayak dan Cerita Rakyat oleh Drs.Donis Iper ,dll

Suatu prestasi dan kebanggaan bagi kita semua , semoga Bahasa Ngaju kembali membumi ,dicintai ,dalam akar budayanya. Terutama peran orang tua sangat menentukan dalam pelestarian ini.

Disarankan untuk lebih disenangi remaja , maka perlu ada variasi kegiatan seperti Mengarang minimal dua kali sebulan, lomba mengarang, lomba karungut, Lomba mendongeng atau bercerita ,vocal group di sekolah-sekolah.

Program KAMPANYE KUTAK ITAH ( Bulan Berbahasa Ngaju ) sangat penting untuk diprogramkan pada momentum tertentu, dimana selama sebulan penuh dikumandangkan lagu-lagu dayak, ditempat-umum, terminal, dirumah, di toko2, dipasar, dan memperkatakan bahasa Ngaju sebagai bahasa percakapan selama sebulan, pada momentum tertentu dan wajib di dalam keluarga..

Kita semua tidak mengharapkan dua puluh tahun kedepan Bahasa Dayak Ngaju masuk ke Museum. Kita ingin Bahasa Dayak menjadi tuan dinegri sendiri.

Penulis : LINDA NISIDA